Pengungkapan kejahatan terorganisir merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menegakkan hukum di Indonesia. Dalam proses investigasi kriminal, peran teknologi tidak bisa dianggap remeh. Teknologi memiliki peran yang sangat vital dalam membantu aparat penegak hukum dalam mengungkap kejahatan terorganisir yang semakin canggih dan kompleks.
Menurut Kombes Pol. Drs. Martinus Sitompul, M.Si., teknologi saat ini menjadi senjata utama dalam menangani kejahatan terorganisir. “Tanpa teknologi yang memadai, sulit bagi aparat penegak hukum untuk mengungkap kejahatan terorganisir yang semakin cerdas dalam menyembunyikan jejaknya,” ujarnya.
Salah satu teknologi yang sangat membantu dalam investigasi kriminal adalah teknologi forensik digital. Dalam wawancara dengan Dr. Andi Akbar, M.Sc., seorang pakar forensik digital, ia menyatakan bahwa teknologi forensik digital dapat mengungkap bukti elektronik yang menjadi kunci dalam kasus kejahatan terorganisir. “Dengan teknologi forensik digital, data elektronik seperti pesan teks, email, dan rekaman suara dapat diambil dan dianalisis untuk mengungkap jaringan kejahatan terorganisir,” katanya.
Selain teknologi forensik digital, teknologi pengawasan juga memainkan peran penting dalam investigasi kejahatan terorganisir. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin, M.T., teknologi pengawasan seperti Closed Circuit Television (CCTV) dapat membantu aparat penegak hukum dalam memantau aktivitas para pelaku kejahatan terorganisir. “Dengan adanya teknologi pengawasan, aparat penegak hukum dapat mengumpulkan bukti yang kuat untuk mengungkap kejahatan terorganisir,” ujarnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa peran teknologi dalam investigasi kriminal sangatlah penting. Dengan memanfaatkan teknologi secara optimal, aparat penegak hukum dapat lebih efektif dalam mengungkap kejahatan terorganisir yang semakin kompleks. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan teknologi untuk mendukung investigasi kriminal perlu terus dilakukan untuk menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia.